Saturday, April 05, 2008

Permata Depok Regency Bersih-Bersih? Belum!!

Ingat tentang Banjir di Permata Depok Regency beberapa waktu yang lalu? Juga dengan situasi pasca banjir di Permata Depok Regency (postingnya di sini dan sini)?? Permata Depok Regency merupakan perumahan yang dibangun oleh pengembang PT Citrakarsa Hansaprima. Hal penting yang diperhatikan ketika banjir dan pasca banjir terjadi adalah betapa ramainya saluran air oleh sampah dan lumpur. Kedua hal tersebut merupakan penyebab utama terjadinya banjir dalam bentuk meluapnya saluran air.

Untungnya, beberapa hari ini, pihak developor telah melakukan tindakan "bersih-bersih". Sampai di situ, kita boleh angkat topi alias salut atas tindakan yang sudah mulai dilakukan. Aku mengamati setidaknya kegiatan ini sudah dilakukan selama seminggu terakhir. Hasilnya? Bisa dilihat di foto-foto di bawah ini.

Meski demikian, sudahkah tugas dan kewajiban PT Citrakarsa Hansaprima selaku developer bisa dikatakan selesai dan sukses? BELUM!

Hingga tahap ini pihak developer bolehlah menepuk dada tanda bangga karena mereka telah memenuhi sebagian kewajiban dan tanggung jawab mereka sebagai pihak pengembang perumahan. Setelah digali dan diangkat, terbukti banyak sekali sampah plastik dan sebagainya yang diikuti oleh lumpur yang tebal. Lumpur yang berwarna kehitaman dengan aromanya yang sangat ‘menyiksa’, tidaklah selesai diangkat hanya dalam waktu satu minggu. Tidakkah pihak developer beserta warga melihat betapa persoalan ini lebih kronis dari sekedar saluran air yang tersumbat?


Dan, hasil ngobrol-ngobrol dengan pekerja yang bersusah payah membenamkan diri ke saluran air untuk mengangkat tumpukan sampah dan lumpur hitam tersebut terungkap hal baru yang berpotensi menjadi masalah baru. Masalah tersebut sangat mungkin baru akan ditindaklanjuti (belum tentu tuntas lho ya!) dalam waktu yang begitu amat sangat terlalu lama. Si pekerja mengungkapkan bahwa telah beberapa hari ini ia bekerja dan belum ada tindakan untuk mengangkat dan memindahkan tumpukan sampah dan lumpur yang berhasil dikeluarkan dari saluran air. Mohon dicatat, tidak ada tindakan untuk mengangkat dan membersihkan secara T O T A L sampah dan lumpur di saluran air tersebut. Bisa lihat sendiri di foto, betapa tinggi tumpukan sampah dan lumpur tersebut. Akan berapa lama kita akan menunggu hingga tumpukannya semakin menggunung?


Jika Anda tidak bisa membayangkan hal apa yang mungkin terjadi dengan tumpukan yang terus meningkat, coba renungkan daftar kemungkinan akibat berikut ini:

  1. Tumpukan sampah dan lumpur hitam pekat tersebut akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
  2. Bau yang tidak sedap akan mendatangkan lalat dan serangga lain yang dapat membawa sumber penyakit.
  3. Bau yang tidak sedap juga tidak sehat untuk anak-anak serta kenyamanan.
  4. Jika tumpukan sampah dan lumpur tersebut mengering, kemudian mengeras, maka bau yang timbulkan akan permanen.
  5. Jika hujan datang sampah dan lumpur yang berada di pinggir saluran air, akan luruh dan jatuh lagi ke dalam saluran air. Mereka ikut bergabung dengan sampah dan lumpur yang tidak terangkat atau pendatang baru.

Baru lima hal tersebut yang terpikir olehku, dan Anda boleh menambahkannya. Yang menarik adalah apakah pihak developer memikirkan hal tersebut atau tidak ya? Ah, itu pertanyaan retorik. Jelas mereka tidak berpikir sejauh itu.Tidak sempat atau enggan berpikir, tipis sekali perbedaanya. Dan mereka cukup puas dengan pekerjaan yang selesainya setengah jalan. Tidak ada kata “tuntas” dalam kamus para developer.

Jadi, kesimpulannya cukup jelas. Permata Depok Regency belum benar-benar bersih. Permata Depok Regency belum benar-benar terlepas dari masalah banjir dan akibat turunannya. Siapa yang peduli?!










No comments: