Friday, May 30, 2008

bukan hanya harga tapi juga permintaan

Aku yakin bahwa kenaikan harga minyak bumi saat ini bukan hanya karena aspek spekulasi seperti yang sering digembar-gemborkan oleh para pakar dan komentator politik di Indonesia. Salah satu faktor yang kerap kita tak sadari adalah bahwa permintaan terhadap minyak bumi juga meningkat tajam. Jangan lupa, Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar nomor 4 di dunia. Hal tersebut pasti akan berdampak pada potensi meningkatnya permintaan tersebut. Akhirnya, harga minyak bumi atau BBM di Indonesia masih akan kemungkinan meningkat tajam di masa depan.

Selama belum ada alternatif energi yang bisa mengganti (substitusi) energi fosil seperti BBM, maka sudah pasti kita akan terus menghadapi kenaikan harga BBM. Oleh sebab itu, tidak bisa tidak untuk terus mencari cara mengkonsumsi BBM yang efisien dan mendukung siapa pun yang mampu memberikan energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbaharukan (renewable).

Postingku yang lain di KafeDepok tentang trend harga minyak dan penduduk, silahkan kunjungi dan berkomentar.

Thursday, May 22, 2008

Tentang BBM

Tidak terlalu terkejut dengan perkembangan harga minyak dunia terbaru yang sudah menyentuh US$ 130 lebih. Apakah kita masih perlu memperdebatkan BBM naik atau tidak? 

Kalau menurutku sih tidak perlu. Ingat, Indonesia sudah lebih dari 30 tahun menikmati harga BBM murah yang berdampak pada konsumsi berlebih, rendahnya produksi minyak, dan ketiadaan inovasi dalam pengembangan energi alternatif. Belum lagi dampak tidak langsung yang ditimbulkan terhadap kualitas lingkungan dan sumber daya alam lainnya.

Yang perlu sekarang kita diskusikan dan perdebatkan adalah alternatif-alternatif kebijakan tambahan untuk mendukung BLT, subsidi pangan, dan padat karya dalam membantu kelompok miskin. Tidak hanya membantu mereka menghadapi tekanan pasca kenaikan BBM, tetapi juga membantu mereka keluar dari jurang kemiskinan. Ingat, semua kebijakan tersebut tidaklah sempurna oleh sebab itu, perbaikan dan modifikasi patutlah terus diupayakan dan dilaksanakan ke arah yang lebih baik. 

Posting terbaru tentang kenaikan harga BBM di KafeDepok. Komentar dan masukan sangat diperkenankan.


Tuesday, May 20, 2008

Sunset Behind Blue Ruby!


Welcome to Permata Depok Regency Cluster Ruby D25 No.1! The following pictures was taken during sunset behind our small blue house.

We would like to inform you that this is its final look so far (For comparison, please kindly look here). The final update of small renovation, as you can see are appears on the steps, carport design and canopy as well as the small garden at front part of the house. It took quite long time to continue the renovation of the house, and we feel glad that finally we can reach current results. Our small city-car now have place to sleep well, with appropriate roof top to cover it from direct sunlight. The steps also very nice, with natural stones and fulfilling feng shui recommendation. And the most important thing is all of it with the lowest budget possible. How about the garden?




It's been one year since we moved in and it was quite challenging to improve the look of our small garden. With simple planning and learning by doing activities, each week we plant and take care our garden with various flowers and other vegetation. As you can see, it looks greener and calm enough. Not yet beautiful, but it gives us quite enough pleasure every time we return back home after work or enjoying weekends/holidays. Thanks God that the soil in our house quite friendly, although the sun seems in the 'mad-mode' every morning that turn the grass into brown and dry. Well, that is the consequences of east facing building, right? We also have small garden beside the building, and we design this spot as precipitation area for our water sources. We hope that we will not face any serious challenge on water supply for the house.



Finally, you are all very welcome to visit our Ruby D25 No.1. If it is not me who open the door, obviously our "lady of the house" will do that before you tasted the warm and friendly atmosphere of our Ruby. Cheers!

Update: another picture of our Blue Ruby is here.

Enlightenment Day of Buddha


Happy Waisak Day 
for all Buddhist brother and sister...
and also for all human kind, who really seek for peace... Let's enlighten our consciousness to improve our daily living by make violence history

Monday, May 05, 2008

language of the kingdom of children



This is Sony Handycam commercial advertising. Very cute and honestly entertaining, I believe so. Well, what else in this world could show an innocent expression as shown by children?

Have fun! And sing together...

~ LANGUAGE OF THE KINGDOM OF CHILDREN
 ~

Aleh Abu Nabu Kabuni
Aleh Abu Nabu Kabuni


Ah Pongyoma Hey Bai Kondola

Lika Pay Puka Yoo Pow Mau

Abi Pocky Pocky Lau Wika Bubuha

Pika Pika Dika Day My Booni



Ah Pongyoma Hey Bai Kondola
Lika Pei Puka Yoo Pow Pow



Abi Pocky Pocky La Yika Buhuda

Pika Pika Dika Day My Booni

Ha Hoo Wadaleh Yana Nong Da La

Ha Nana Heh Hakapu Gi



Da Shoogie Doogie Hey Wada Poom Bala

Lika Wek Hakabo My Booni



Ah Pongyoma Hey Bai Kondola

Lika Pei Puka Yoo Pow Pow



Abi Pocky Pocky La Yika Buhuda

Pika Pika Dika Day My Booni



Ah Pongyoma Hey Bai Kondola

Lika Pei Puka Yoo Pow Pow

*Please note that I am not promoting and recommending the product, instead I am promoting the jingle and actors/actress in the video. Ok?


Friday, May 02, 2008

Tentang Ujian Nasional


Sehubungan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (HPN), aku ingin berpendapat tentang pelaksanaan Ujian Nasional (UN).

Menurutku, UN merupakan upaya sistematis yang - entah sadar atau tidak - berupaya menciptakan ketidakmerataan kualitas pendidikan di Indonesia. UN sejatinya merupakan single standard yang bukan hanya membuat kesenjangan atau gap antar daerah dan siswa serta guru. Mengapa demikian?

Faktanya kita tahu bahwa ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana dan guru dengan kualifikasi yang memadai berbeda-beda menurut daerah dan individu siswa masing-masing. Jika kemudian perbedaan "starting point" yang ada dipaksa untuk setara, maka sedianya dibutuhkan investasi dan program yang luar biasa besar agar hasilnya bisa seimbang mewakili kondisi siswa dan daerah masing-masing. Artinya, UN hanya menjadi ajang "kebijakan kilat" para petinggi di Departemen Pendidikan Nasional untuk mencapai angka standar pendidikan yang mereka kehendaki. Mereka sama sekali tidak memahami proses belajar mengajar sekaligus tidak mengetahui betapa posisi awal setiap sekolah, siswa, guru dan masyarakat tidaklah sama.

Dan yang lebih mengerikan atas hasil akhir dari UN ini adalah terciptanya persepsi umum bahwa UN adalah segala-galanya. Dengan kata lain, untuk apa mencari dan menggali ilmu jika hidup hanya ditentukan oleh satu kali ujian yang menentukan hidup mati seseorang.

Jika dahulu kita bisa memperoleh NEM (Nilai Ebtanas Murni) dan STTB, setidaknya kita masih punya harapan jika salah satu hasil nilai tersebut tidak sempurna. Karena salah satunya bisa memberikan gambaran tentang apa saja yang dimiliki oleh si lulusan. Artinya, berikanlah kesempatan lulus dengan standar yang dibawa oleh masing-masing individu atau entitas yang kelak akan menerima si individu bekerja atau melanjutkan sekolah. Bukan dengan memasung kesempatan untuk melanjutkan hidup, hanya dengan satu indikator saja, yaitu UN. Tidakkah ini sama dengan otoriter dan fanatik?

Fakta-fakta diatas belum lagi ditambah fenomena kebocoran dan jual beli soal ujian, mencontek, bantuan dari guru atau kepala sekolah kepada siswa (agar siswa semua lulus 100%), dan masih banyak lagi dampak buruk yang jelas-jelas terjadi karena UN melahirkan semacam 'momok' dalam dunia pendidikan di Indonesia. UN tidaklah melahirkan standar yang bisa menunjukkan seperti kualitas pendidikan di Indonesia. UN hanyalah sekedar sistem penghitungan target yang ingin digunakan menteri dan pimpinan negara untuk mengukur kinerja pemerintahannya, bukan untuk meningkatkan kecerdasan bangsanya.

Tidakkah demikian adanya, Pak Menteri Diknas dan Pak Presiden??