Friday, October 26, 2007

Update: double cute picture!

I want to update the previous posting on "double good news!". Please take a look at "double" cute picture below.

The first "cute" picture definitely cute baby.
Secondly is the picture of cute father-mother with their cute baby. Hope that the parents will 'hate' me a lot by saying them 'cute'. But hey parents! Please keep in your mind that both of you are cute but not as cute as the baby.

Once again, CONGRATZ!
Alas! I forgot to ask what is the baby's nickname...






*Photos are downloaded from Paksi & Beby photo album. I did not get official permission from the owner to share them. But since the link has been spreading out in my office mailbox, thus I may assumed that it can be access freely. :)

Tuesday, October 09, 2007

spanduk: biasakan "tangan kanan" di Depok


Walikota Depok melalui spanduknya (lihat foto) menghimbau sebagai berikut:
Marhaban ya Ramadhan
Mari kita biasakan makan & minum dengan tangan kanan
sebagai cermin moral budaya bangsa
serta ajaran Rasulullah S A W
Apakah ada yang salah dengan himbauan tersebut? Kalau anda membacanya sekali, tentu tidak akan terlihat salah sama sekali. Secara tata bahasa pun tidak ada kesalahan. Tapi menurutku, yang salah - dan cukup fatal - adalah ide yang dimuat oleh himbauan tersebut.

Menurut pemahamanku, himbauan tersebut ingin mengajak warga Depok untuk "membiasakan" makan dan minum dengan tangan kanan. Pertanyaan kritis dari himbauan tersebut adalah apakah selama ini warga Depok "belum biasa" untuk makan dan minum dengan tangan kanan? Apakah mayoritas warga Depok banyak yang 'kidal'?

Andaikan sekarang boleh kita survei tentang kebiasaan fungsi tangan kanan versus tangan kiri bagi masyarakat Indonesia, termasuk Depok; maka aku yakin bahwa 99 persen lebih masyarakat Indonesia umumnya dan Depok khususnya sudah menggunakan tangan kanannya untuk makan dan minum. Secara budaya dan adat istiadat, masyarakat Indonesia sudah sejak kecil diajarkan dan didoktrinasi bahwa tangan kanan adalah "tangan baik" sedangkan tangan kiri adalah "tangan jelek". Sehingga, untuk makan dan minum atau segala hal yang baik (misal: bersalaman, menerima pemberian, dsb) maka secara alamiah orang Indonesia pasti menggunakan tangan kanannya. Sedangkan untuk membersihkan diri (setelah buang air besar maupun kecil) atau mengambil kotoran maka tangan kirilah yang didaulat melakukannya.
Jadi, kenapa sekarang masyarakat khususnya warga Depok masih perlu dihimbau (baca: diingatkan!) untuk makan dan minum dengan tangan kanan? Padahal selama ini dan mungkin hingga nanti - entah kapan - tangan kanan masih akan tetap menjadi tangan "primadona" untuk makan, minum, salaman, menerima pemberian, dan lain-lain hal yang baik-baik.

Aku mencoba menduga-duga apa akar ide dari spanduk tersebut. Beberapa dugaan yang terpikirkan olehku adalah sebagai berikut:
  1. Menurut penasehat Walikota Depok, yang kemudian diamini oleh sang Walikota sendiri (lihat foto-foto tim Depok tersebut di spanduk) bahwa kini telah terjadi pergeseran kebiasaan makan dan minum warga Depok dari sebelumnya biasa menggunakan tangan kanan menjadi tangan kiri. Oh ya?
  2. Walikota Depok ingin menunjukkan kepada warga Depok bahwa ia dan seluruh staf-nya (lihat lagi foto-foto staf pemerintahan Depok di spanduk) selama ini telah memiliki moral budaya bangsa Indonesia dan menjalankan ajaran Rasul dengan baik sehingga diharapkan warga Depok juga mengikuti jejak mereka. Oh ya? (Lagi!)
  3. Karena spanduk ini adalah dalam rangka untuk menyambut bulan suci Ramadhan, maka salah satu tema yang cukup berkaitan dengan bulan suci tersebut adalah makan dan minum. Oleh sebab itu, salah satu hal yang bisa dihimbau adalah tentang penggunaan "tangan kanan" untuk makan dan minum. Wah, apakah seremeh itu?
Jika memang dugaan no.3 yang paling mungkin mendekati ide dasar spanduk tersebut, tidakkah itu terlalu sia-sia dan tidak menunjukkan prioritas? Daripada memasang spanduk yang "retorik" seperti itu, tidakkah lebih baik memasang spanduk yang menghimbau tentang ibadah yang kusyuk, atau pesan untuk menjaga perdamaian, atau jauhkan diri dari narkoba? Tidakkah ada persoalan atau pesan yang jauh lebih "penting" dari sekedar mengingatkan "kebiasaan" yang sudah menjadi "kebiasaan" sejak dulu?

Cobalah anda bayangkan lagi, apakah dugaan maksud dan tujuan spanduk yang diluncurkan oleh Walikota Depok tersebut. Bolehlah berbagi denganku agar bisa terpuaskan sedikit banyak kebingungan akan manfaat dipasangnya spanduk tersebut.

Monday, October 08, 2007

new gadget: iPod nano


Welcome Apple! It's been almost two week since I bought by new gadget: Apple iPod nano Black 8GB. Honestly, I have research quite long for several apple products. And many compliments about iPod especially are true indeed, by my experience with this black iPod. There are several things that makes me really in love with my iPod:
  1. It's very light and small enough (but not too small), so it is really ergonomics to carry on or to put into your pocket.
  2. Although the sound quality probably not too superb, but standar-universal earphone jack makes the iPod become more applicable to use withother device. For example, I bought FM modulator so I can play my iPod in my car-cassette player. It's very simple. Or, I can use my old earphone to hear the playlist in the iPod. It saved my budget a lot.
  3. The feature and user-interface are really superb. Only using soft touch and small movement along the jog interface, you can reach the menu and select the song based on your own preference: album, artist, song title, genre, and many more.
  4. 8Gb capacity is really huge, in fact! I've already save more than 800 songs there and it seems I started to run out of albums and songs to add in. That's great!
There are many other advantage of this iPod. But, let me have all of those advantage by myself and I'll let you keep or even share yours. In short, iPod is more than just a good music player for your style but the functionality and features are outweighing the advantage of usual music player in the market.


Wednesday, October 03, 2007

salt, power plant, and urinate

In the era of searching new source of energy, especially clean-renewable one, the following information is really an interesting effort that needs to be considered by Indonesia.

The news about Norway's Statkraft will tries to build salt power could be considered as a proof that there's still another possible and potential energy resource that obviously suitable with Indonesia's endowments, environmentally clean and emission-free. The idea of this power plant is as follow:
The plant uses seawater and fresh water separated by a membrane. The fresh water creates pressure as it enters the seawater via the membrane and this pressure is converted to energy.
Another name for this kind of power plant is "osmotic power plant". Osmotic or osmosis is the passage of water from a region of high water concentration through a semi-permeable membrane to a region of low water concentration. This kind of process is easily observe with our body which often create almost similar energy when we want to urinate. Isn't that interesting?

Just for your thought of fun with salt, please watch this demonstration video on how salt could generate power.