Wednesday, June 29, 2011

tujuh


Hari ini, 'tujuh' tahun sudah kami bersama untuk mewujudkan cinta kami. Cinta yang kami ikrarkan bukan hanya sekedar untuk hidup bersama, namun saling mengisi hidup kami satu sama lain. Kami dua individu yang tak ingin sekedar kisah romantika yang menjadi satu jiwa, melainkan dua manusia yang ingin terus berusaha saling melengkapi untuk menggapai misi hidup ini.

Hari ini dan hari saat 'tujuh' tahun lalu kami ditunjukkan pada takdir yang tampak seperti berulang dengan sisi yang berlawanan. Hari ini, kau berkelana ke utara sedangkan aku menantimu di kaki bumi selatan. Hari saat 'tujuh' tahun lalu, aku yang berkelana ke utara jauh sedangkan kau menungguku di ujung selatan. Dan sepanjang tahun-tahun sebelumnya, tak pelak sudah berbagai kali kami mengais kasih saat berbeda belahan bumi. Namun, tiada penyesalan sedikit pun. Semua itu memang jadi bagian kisah kami, dan akan selalu kami syukuri.

Hari ini setelah 'tujuh' tahun lamanya, kami juga diberi anugerah. Dia yang sudah 'satu' tahun lamanya hadir di tengah perjalanan kisah kami. Dia yang kini menjadi misi hidup kami yang baru. Dia yang selalu kami doakan, kami syukuri atas semua capaiannya: kesehatan, keceriaan, kebahagiaan; agar kelak terus menjadi apa yang terbaik sudah Tuhan berikan bagi kita semua manusia. Kami menyayangimu, nak. Terima kasih sudah hadir di tengah kami.

Hari ini, setelah 'tujuh' tahun terjalani kami tetap dan selalu bersyukur. Apapun suka dan duka yang kami rasakan dan alami, semua akan selalu kami nantikan. Kami berterima kasih atas semua yang kami terima dan dapatkan. Semoga setelah kedatangan 'tujuh' ini, kami masih bisa terus menjalani dan menuntaskan bilangan-bilangan berikutnya...


Copyright © Dewa Wisana. All rights reserved

Tuesday, June 28, 2011

Catatan tentang Arvind dan Musik

Catatan hari ini yang kudapat dari tempat penitipan Arvind tentang bagaimana Arvind menikmati musik. Silahkan disimak di sini.


Copyright © Dewa Wisana. All rights reserved

Wednesday, June 22, 2011

To the crazy ones

Here's to the crazy ones.
The misfits. The rebels.
The troublemakers.
The round pegs in the square holes.
The ones who see things differently.

They're not fond of rules.
And they have no respect for the status quo.

You can praise them, disagree with them, quote them,
disbelieve them, gorify them or vilify them.
About the only thing you can't do is ignore them.

Because they change things.
They invent. They imagine. They heal.
They explore. They create. They inspire.

They push the human race forward.

Maybe they have to be crazy.
How else can you stare at an empty canvas and see a work of art?
Or sit in silence and hear a song that's never been written?
Or gaze at a red planet and see a laboratory on wheels?

We make tools for these kinds of people.
While some see them as the crazy ones, we see genius.

Because the people who are crazy enough to think they
can change the world, are the ones who do.

Think Different

source: To the Crazy Ones

If you wish to see the detail Genius Bio Sheets of all the significant contributions of the 10 historical figures featured in the 1998 Apple Think Different Education poster, you should refer to the following Desktop Pictures.

Enhanced by Zemanta

Simon Sinek: How great leaders inspire action

This is a great 'lecture' you must listen to understand why great leaders become one.

"How do you explain when things don't go as we assume? Or better, how do you explain when others are able to achieve things that seem to defy all of the assumptions? For example: Why is Apple so innovative? Year after year, after year, after year, they're more innovative than all their competitors. And yet, they're just a computer company. They're just like everyone else. They have the same access to the same talent, the same agencies, the same consultants, the same media. Then why is it that they seem to have something different? Why is it that Martin Luther King led the Civil Rights Movement? He wasn't the only man who suffered in a pre-civil rights America. And he certainly wasn't the only great orator of the day. Why him? And why is that the Wright brothers were able to figure out control-powered, manned flight when there were certainly other teams who were better qualified, better funded, and they didn't achieve powered man flight, and the Wright brothers beat them to it. There's something else at play here." [Watch the video by TED.com]

Simon Sinek: How great leaders inspire action | Video on TED.com

Tuesday, June 21, 2011

Full screen di Word for Mac 2011


Ok, silahkan bilang saya 'gaptek'. Tapi, saya baru saja tahu kalau MS Word for Mac 2011 bisa View->Full Screen seperti ini. Bagi yang perlu menulis secara intensif dan konsentrasi lebih, menyembunyikan sementara toolbar, palette dan semua pernak-pernik editing menjadi sangat berguna. Tampilan full screen hanya memberikan button-button yang paling sering digunakan dan bisa disembunyikan secara otomatis setelah digunakan. Dengan latar belakang gelap (atau warna tertentu yang disukai), dan hanya menampilkan lembaran teks penuh (lihat contoh di foto) maka menulis menjadi sangat fokus. Bagi saya pribadi, ini sangat membantu tidak hanya dari sisi tampilan yang lebih sederhana melainkan juga memberikan tambahan ruang di lembaran teks dimana kita menulis.

Karena sudah cukup lama ganti ke Pages (dan fitur ini yang membuat saya menggunakan Pages), saya jadi alpa bahwa fitur Office for Mac semakin mendekati iWork (dan tetap lebih unggul karena Excel-nya yang tidak mampu dikejar oleh Numbers). Jadi penasaran, apa lagi fitur-fitur Office for Mac 2011 yang serupa dengan iWork?

Thursday, June 02, 2011

pertanyaan seputar Freshness dan gender


Saat dalam perjalanan pulang ke rumah dengan mobil, kami sempat membuntuti sebuah bus dengan iklan Belconnen Fresh Food Market (Belconnen adalah salah satu suburb di kota Canberra). Istrinda tiba-tiba mencetuskan pertanyaan yang menarik: "Yang mana sebenarnya yang fresh?" Perhatikan kata Freshness di iklan tersebut yang menampilkan sebuah buah strawberry dan orang yang sedang akan menggigit buah tersebut.

Saya menjawab dengan pertanyaan tersebut dengan pertanyaan lain: "Kenapa freshness harus ditunjukkan dengan perempuan yang menggigit buah segar? Kenapa tidak laki-laki?" Istrinda tak mau malah menanggapi dengan pertanyaan yang semakin mempersempit diskusi di perjalanan ini: "Kok kamu tahu kalau itu perempuan? Kan tidak ada kepastian tentang jenis kelamin si model di situ?" Wah, pertanyaan saya sebelumnya kini berhasil menyentuh sisi gender analysis dari Istrinda... Sebenarnya, perdebatan kami berlanjut lebih 'seru' lagi. Namun, di posting ini saya hanya ingin mengutarakan 'bias gender' dan 'kesegaran' (freshness) yang saya simpulkan dari foto iklan di atas.

Saya berargumen bahwa model tersebut menampilkan bibir yang berwarna merah, seolah menggunakan lipstik. Secara konstruksi sosial, perona bibir masih dianggap identik sebagai instrumen yang digunakan oleh kebanyakan perempuan. Terlebih, warna merah untuk perona bibir dianggap identik dengan perempuan dan sensualitas. Bilakah ini benar atau bisa diterima? Saya ingin mendengar apa pendapat Anda sekalian. Sekalian juga pendapatnya apa kesan Anda jika di iklan tersebut model-nya tidak mengenakan perona bibir melainkan berkumis dengan struktur rahang yang keras. Atau, saya terbuka dengan berbagai macam kombinasi penampilan dan gaya dari si model serta apa kesan yang akan muncul dari kita, para penikmat iklan tersebut.


Posted using BlogPress
Powered by 