Nah, sebelum menjawab pertanyaan tersebut aku ingin menunjukkan situasi terkini dari lokasi penyebab banjir kemarin. Silahkan lihat foto-foto berikut ini:
Jika kita sama-sama melihat bagaimana kondisi saluran air pasca banjir, sedianya kita bisa melihat bahwa aspek utama penyebab banjir adalah kegagalan saluran air untuk menampung dan mengalirkan air dengan efektif dan cepat. Kegagalan tersebut terjadi bukan karena saluran air kurang besar. Melainkan karena sudah penuh sebelum diisi air. Ketika air sudah surut, seperti nampak dalam foto, saluran air tersebut tetap terlihat penuh. Penuh oleh sampah dan lumpur. Penuhnya saluran air oleh sampah - terutama sampah plastik - dan lumpur yang terus mengendap di dasar saluran air, akan membuat saluran air tersebut menjadi gagal menghindarkan perumahan kita dari banjir.
Jika kita sama-sama melihat bagaimana kondisi saluran air pasca banjir, sedianya kita bisa melihat bahwa aspek utama penyebab banjir adalah kegagalan saluran air untuk menampung dan mengalirkan air dengan efektif dan cepat. Kegagalan tersebut terjadi bukan karena saluran air kurang besar. Melainkan karena sudah penuh sebelum diisi air. Ketika air sudah surut, seperti nampak dalam foto, saluran air tersebut tetap terlihat penuh. Penuh oleh sampah dan lumpur. Penuhnya saluran air oleh sampah - terutama sampah plastik - dan lumpur yang terus mengendap di dasar saluran air, akan membuat saluran air tersebut menjadi gagal menghindarkan perumahan kita dari banjir.
Jika Anda melihat foto-foto tersebut di atas, apakah yang mungkin terpikir sesaat? Aku tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut. Tapi satu hal yang pasti. Air yang telah surut dan menyisakan hanya lumpur dan sampah tampak mengingatkan kita bahwa sampah dan saluran air tidak bisa dikesampingkan jika ingin agar banjir tidak melanda perumahan kita LAGI. Sudahkah Anda memiliki jawaban atas pertanyaan "apa yang bisa kita lakukan agar banjir tidak terulang lagi?"
No comments:
Post a Comment