Tuesday, June 08, 2004

setelah purnama malam ini

di tengah purnama malam ini
doa-doa kian terpanjatkan dari hati
mengantar perjalanan atman
yang terpanggil oleh Sang Kejauhan
doa-doa dari berbagai hati dan jiwa
boleh berbaur satu hari saja
demi kesedihan dan kecewa
mengapa?

di tengah purnama malam ini
tiada kata bisa (katanya) terucap dari diri
mengartikan kepasrahan kian
yang tak mampu menjawab tangisan
kutukan-kutukan untuk tindak kekejaman
bisa mengangkasa berminggu lalu saja
demi berita atau cita-cita
bagaimana?

setelah purnama malam ini
doa-doa akan kembali untuk sendiri
Dan, Aaah…
kata-kata yang tercekat
hanyalah berlangsung sesaat
dan kematian tragis di rumah bejat
tinggallah catatan akhir di penghujung tahun

setelah purnama malam ini
semua akan kembali seperti biasa
tak sampai satu purnama berikutnya
tak lama tanda kenang monumen akan berdiri
tak ada yang ingat dan merasa, semua melupa

siapa yang nelangsa, siapa yang merasa
mereka yang mati, bukanlah “kita”

[21102k*2]
“ … setelah doa bersama di malam purnama”

No comments: