Sempat terlintas di dalam kesadaranku, tentang kisah burung-burung pagi yang kuingin kau mendengarnya. Beginilah kisahnya:
Di suatu pagi, ketika fajar baru saja akan menyingsing. Semburat jingga mulai menghiasi angkasa dan menandakan pagi akan segera menjelang. Adalah burung-burung pagi yang ceria menyambut hangat sang mentari yang mengesankanku begitu rupa. Kicauan mereka laksana nyanyian dan senandung nan indah dan merdu. Tanpa henti, mengisi pagi dengan riuh kegembiraan penyambutan. Rasakanlah, kebahagiaan terdengar di seantero bumi.
Percayakah kau bahwa burung-burung pagi itu akan terus berkicau—bernyanyi dan bersenandung? Meskipun pagi telah sampai pada batas waktunya, dan siang telah menanti gilirannya; kita tak lagi mendengar nyanyian dan senandung burung-burung pagi namun sesungguhnya mereka tak pernah berhenti bernyanyi dan bersenandung. Mereka akan terus bernyanyi di dalam hati. Mereka akan menyusun lagu-lagu dan senandung baru yang lebih ceria dan gembira guna menyambut pagi keesokan hari. Rasakanlah pagi ini… dan pagi esok hari… dan pagi esok esok hari lagi. Mereka akan terus bernyanyi dan bersenandung tiada henti.
Demikianlah semangat dan harapan yang kusampaikan padamu lewat kisah burung-burung pagi. Kiranya Tuhan mengijinkan cinta dan semangat kasihku untukmu seperti kisah burung-burung pagi.
No comments:
Post a Comment