Sumber foto: kompas.com
Silahkan kritis dan mengolah pehamaman Anda semua dengan segenap hati nurani dan pikiran jernih, di negeri manakah ada kesenangan dan keuntungan yang diambil saat bencana baru saja terjadi? Hanya di negeri Indonesia...
Akan tetapi, di tengah bencana, banyak juga warga yang datang ke lokasi sekedar untuk melihat atau berfoto. Kondisi ini dimanfaatkan oleh sebagian orang dengan cara mengutip biaya.
Entah mengapa orang Indonesia sangat senang menengok "penderitaan". Yang lebih ironis, orang Indonesia sangat senang menengok "penderitaan" orang lain. Betul! Indonesia memandang setiap peristiwa 'tragis' tak lebih daripada 'hiburan'. Dan karena itu, banyak pihak yang bisa mengambil keuntungan atas penderitaan yang timbul dari peristiwa tragis tersebut. Mengapa harus menyempatkan diri untuk datang bersama seluruh keluarga besar ke lokasi bencana, hanya untuk melihat-lihat, membuat komentar, ngobrol ini itu, dan bahkan berfoto di lokasi? Tapi mengapa sulit untuk Indonesia disiplin membuang sampah? Mengapa sulit untuk tidak membuang sampah ke saluran air, apalagi danau dan sungai? Mengapa sulit Indonesia mengakui bahwa penyebab semua bencana yang datang belakangan ini adalah karena perilaku masa bodoh yang dipupuk dengan suburnya.
Aku tak percaya bahwa bencana yang belakangan rutin menyambangi Indonesia adalah karena kehendak Tuhan. Aku tidak percaya semuanya datang karena alam yang murka. Aku tidak percaya bahwa itu semua karena nasib. Tapi aku percaya semuanya datang karena Indonesia masing-masing egois. Dan kebiasaan ini benar-benar menyebalkan... Sangat menyebalkan!
Silahkan katakan aku sinis, tapi aku merasa persamaan matematis berikut ini sangat mewakili mental dan semangat Indonesia tentang bencana:
No comments:
Post a Comment