Yang menarik adalah alasan penundaan karena tarif yang ditetapkan oleh "pendatang baru" yaitu Bus Lorena lebih murah. Konsorsium Busway sebelumnya "merasa" tidak puas dan menggugat. Begini saja deh, jika Bus Lorena tersebut tidak segera dioperasikan artinya penduduk Jakarta yang dirugikan, bukan konsorsium. Jika memang Konsorsium merasa tarif Bus Lorena terlalu "rendah" sehingga Konsorsium dirugkan, mereka harus bisa membuktikan.
Seperti dikatakan oleh Presiden PT Eka Sari Lorena,
”Seharusnya pemerintah provinsi bisa bersikap tegas dalam melihat persoalan ini. Semuanya harus dilihat untuk kepentingan warga Jakarta. Kami menentukan tarif sedemikian rendah bukan tanpa perhitungan”Jadi, apa yang salah dengan kompetisi? Anda mau bayar mahal atau murah? Murah kan!!
No comments:
Post a Comment