Friday, June 13, 2008

kenapa harus kaget?

Berita yang menggelikan untukku tentang Kapolda Bali yang baru, Irjen Tengku Ashikin Husein, di kompas.com sebagai berikut

Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Tengku Ashikin Husein terperanjat ketika berjalan-jalan ke Kuta. "Wah, banyak turis tak pakai baju. Udah gitu jalan-jalan lagi naik motor!" katanya.
Maklum ia baru dua minggu menjadi Kapolda di Bali setelah jadi Kapolda Sulawesi Tengah. Bahkan ia sempat bertanya kepada petugas lalu lintas apakah ada aturan yang bisa menilang seseorang yang berkendaraan tanpa baju. "Ini sudah kelewatan. Benar memang mereka memakai helm ketika berkendaraan, tetapi sudah tidak sopan lagi ketika mereka tidak berbaju atau minim sekali hanya pakai baju renang," ujarnya.
Karenanya ia mencoba memikirkan aturan agar berbaju sopan dalam berkendaraan di jalan raya. Alasannya menyangkut kesopanan. Hanya saja Kapolda asal Aceh ini pun masih bingung bagaimana sanksinya.

Hal tersebut menunjukkan beberapa hal berikut:
Pertama, Pak Kapolda Bali sungguh tidak memahami situasi dan lingkungan di Pulau Bali. Jika hanya soal telanjang saja, apalagi hanya memakai baju renang tidaklah mengherankan. Tidak ada orang yang "terangsang" dan "tergoda" dengan fenomena turis yang telanjang atau hanya mengenakan bikini. Apakah dengan berpendapat demikian, Bali akan dijadikan "Serambi Mekkah" kedua setelah Aceh?

Kedua, Pak Kapolda Bali jelas sekali berpandangan umum bahwa telanjang dan berpakaian renang di jalan raya adalah budaya yang umum dilakukan di Bali. Pertanyaan yang penting di sini adalah apakah di setiap ruas jalan di Bali para turis sering berkendaraan atau berjalan-jalan tanpa pakaian atau pakaian minim? Pasti tidak, Pak Kapolda. Yang Pak Kapolda lihat itu kan di kawasan Kuta, yang notabene kawasan pantai. Kok Pak Kapolda tidak mengerti sih?

Seharusnya, Pak Kapolda Bali berbincang-bincang dan mengenal para turis yang berkunjung di Bali. Mengapa mereka melakukan hal demikian? Jangan lupa, Pak Kapolda Bali, bahwa para turis tidaklah seharian penuh telanjang atau berpakaian minim. Umumnya, mereka berperilaku demikian setelah dari atau akan menuju pantai untuk berjemur. Bukankah karena pantai yang indah dan panas sinar matahari yang terik untuk menggelapkan warna kulit mereka, para turis mau berkunjung ke negeri yang damai seperti Bali? Apakah Pak Kapolda Bali tidak tahu fakta tersebut? Untuk itu warga Bali juga sudah maklum dan mengerti sekali. Tetapi kenapa Pak Kapolda Bali harus kaget? Tumben yah melihat perempuan telanjang tanpa harus sembunyi-sembunyi takut ketahuan istri dan anak buah...

Ada-ada saja... Wong menahan nafsu diri sendiri yang tidak bisa, kok alasan cara berpakaian sopan dijadikan program penting dalam lalu lintas. Cara pikirnya persis kayak Front-Front dan Laskar-Laskar itu saja sih...

1 comment:

Anonymous said...

Komentar yang sangat bagus dan lugas, tidak basa-basi, just to the point..hebat.. Memang sangat disayangkan sih orang yg harusnya berpendidikan dan berwawasan tinggi (buktinya bisa jadi Kapolda, ato mgkn jd Kapolda dgn suap kali) cara pikirnya masih kayak gitu..