Embun hanyalah setetes pagi yang mencoba menyusun kata. Namun kata selalu mencari makna. Gerombolan pikiran yang berduyun mencari ruang. Tanpa aturan, tanpa batasan. Ada yang memicu, ada yang menginspirasi. Cetak peristiwa masa lalu, baru tadi atau cita-cita ke depan belum pasti. Dan... embun pun menetes jatuh lenyap terserap bumi tatkala fajar kian hangat. Bila kenan kan, nantilah hingga esok hari sebelum jadi pagi. Semoga masih kan ada susunan kata baru...
Sunday, May 07, 2006
untuk para pria
Judul artikel ini Mata Pria yang ditulis oleh Ariel Heryanto.
Silahkan baca, dan seraplah dengan pemahaman anda sendiri. Aku sudah menyerap dan memahami dengan caraku sendiri.
No comments:
Post a Comment