Check your mind,Terlebih, di tengah dunia yang semakin penuh dengan pengendalian oleh orang-orang yang berkuasa, tirani dan pemegang modal maka perdamaian dan kesejahteraan seperti yang selalu diagung-agungkan oleh berbagai peradaban dunia seakan semakin jauh dari kenyataan. Yang lebih memprihatinkan adalah betapa banyak agama yang telah turut serta - sadar maupun tidak - menjadi alat penguasaan. Pesan tersebut di atas, seakan menjadi relevan untuk diriku agar selalu mawas diri. Karena sangatlah mudah untuk kita terbawa arus 'panas' seperti saat ini. Hanya dengan menyadarkan diri sendiri lah, keseimbangan dan perdamaian hidup masih bisa dijaga.
Be on your guard,
Pull yourself out,
As an elephant from mud.
— xxiii.8
Sehubungan dengan hal tersebut, hari ini umat Buddha merayakan hari raya Waisak. Aku menemukan dan membaca renungan yang ditulis oleh Biku Dharmavimala berjudul "Berjalan di Atas Bumi" yang telah membuatku ingat akan pesan Sidharta Gautama tentang 'Kesadaran'. Aku selalu menemukan tulisan dan renungan yang ditulis oleh para biku sangatlah religius dan mendamaikan, apabila dibandingkan oleh tokoh agama atau ulama lain di Indonesia. Secara apa yang aku pahami tidaklah cukup hanya diucapkan, maka aku tidak ingin mengumbar kesan apa yang aku pahami dan mengerti seperti khotbah dan pidato para pemimpin agama-agama besar tersebut. Cukup pesan-pesan sederhana ini datang di hari-hari seperti ini dan kubaca dengan seksama agar tetap bisa mengingatkanku akan kesadaran-ku.
Bagi segenap saudara/i umat Buddha, aku menghaturkan selamat merayakan Hari Waisak. Semoga segala kesadaran penuh damai dan cinta kasih akan selalu datang dari seluruh penjuru alam. Salam damai...
PS: Aku mendengar dan membaca kalau Buddha konon lahir di wilayah yang dikenal sebagai Nepal sekarang. Secara Buddha mengajarkan tentang kedamaian dan cinta kasih, namun ternyata di tempat kelahirannya saat ini perdamaian masih jauh dari kenyataan karena kemelut politik dan pemberontakan. Dengan ini, semoga Nepal bisa kembali damai dan membangun negaranya.
No comments:
Post a Comment