Embun hanyalah setetes pagi yang mencoba menyusun kata. Namun kata selalu mencari makna. Gerombolan pikiran yang berduyun mencari ruang. Tanpa aturan, tanpa batasan. Ada yang memicu, ada yang menginspirasi. Cetak peristiwa masa lalu, baru tadi atau cita-cita ke depan belum pasti. Dan... embun pun menetes jatuh lenyap terserap bumi tatkala fajar kian hangat. Bila kenan kan, nantilah hingga esok hari sebelum jadi pagi. Semoga masih kan ada susunan kata baru...
Sunday, February 05, 2006
"...i" dan "...as"
tak tahu apalagi yang bisa dihias merenungi kenangan melas masa kini meregang sensasi terbawa dalam hingga mimpi
# puisi tak tuntas karena lepas seperti hati yang getas
No comments:
Post a Comment