Pagi ini aku menerima telpon dari nomor berikut ini: +6281383401140. Berikut ini adalah percakapan singkat yang terjadi
Aku (A): Halo
Si Penelpon (SP): Salam [salam agamis]. Selamat pagi.
A : Selamat pagi, saya bicara dengan siapa ya?
SP : Maaf kalau boleh mengganggu sebentar. Apakah betul nomor telpon ini adalah 0813856... (sekian-sekian) [dieja dan memang nomor telpon genggamku]
A : Betul
SP : Sebelumnya, boleh tahu nama bapak siapa?
A : Lho, Anda menelpon nomor saya tapi tidak tahu nama saya. Aneh! Anda dari mana ya?
SP : Yaaaa... Saya telpon nomor ini dan ternyata betul maka sementara ini saya panggil kamu dengan panggilan Andi ya?
A : Tidak, tidak! Saya ingin tahu Anda dari mana? Kok bisa Anda punya nomor hp saya tapi tidak tahu nama saya. Saya tidak mau bilang siapa nama saya!
SP : Kalau begitu saya panggil kamu dengan nama Andi ya.
Aku merasa tidak perlu melanjutkan dan langsung saya tutup. Si penelpon tidak berusaha menelpon lagi. Berarti ada yang aneh dengan panggilan dan penelpon tersebut.
Jujur saja, aku cukup emosi dengan telpon demikian. Aku tidak peduli bahwa percakapan tersebut diawali oleh salam pembuka yang religius dan bersahabat. Namun, karena tujuan menelpon tidak diungkapkan sejak awal. Ditambah lagi keanehan dimana si penelpon tahu nomor telponku tapi tidak tahu namaku, malah bertanya dengan nada menuntut (karena memaksa memanggil dengan nama yang dia sukai sendiri).
Selain itu, aku sebenarnya curiga. Biasanya, jika aku menerima telpon promosi produk dari bank misalnya, maka mereka akan dengan jelas menyebutkan diri dan memperkenalkan nama mereka. Setidaknya, aku masih berkenan mendengar apa yang ingin mereka sampaikan. Meskipun, pada akhirnya tentu aku tidak tertarik dengan penawaran mereka. Tapi, mereka masih bertutur dan bernada sesuai dengan etika berkomunikasi. Sedangkan orang yang menelpon dengan nomor tersebut, jelas-jelas tidak memiliki etika dan tata cara yang layak berkomunikasi.
Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, tapi bagiku nomor hp tersebut cukup mencurigakan jadi hati-hatilah jika Anda menerima telpon dari nomor tersebut atau juga nomor lainnya yang tidak Anda kenal sebelumnya.
3 comments:
Pak Andi, yang nelpon anda
cowok apa cewek? kalo cewek suaranya merdu nggak? :-)
Pak Berly, yang nelpon tersebut suaranya cowok banget. Kalo cewek dan ditambah bersuara merdu, mungkin gak bakal begitu ending-nya. Paling tidak, gw gak bakalan posting se-sebel ini kan... ;)
Sayang, mungkin dia random pilih nomor. Dan hati-hati, modus hipnotis via hp masih beredar (katanyaaa orang). Tapi kamu mau dihipnotis buat diapain yah? :p
Post a Comment