Ah, Malaysia lagi...
Dulu memukuli para pekerja asal Indonesia hanya karena memang terlalu banyak pekerja asal Indonesia. Mengapa demikian? Karena orang Malaysia tidak mencukupi untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersedia dikerjakan oleh orang Indonesia. Jadi, cukup mengherankan jika pekerja Indonesia mau bekerja di Malaysia tapi kemudian dipukuli dan disuruh pulang setelah bekerja di Malaysia. Bagai habis manis sepah di buang.
Ah, Malaysia lagi...
Di Indonesia kita biasa mendengarkan musisi asal Malaysia dan kita mengapresiasi musik mereka dengan antusias. Siapa yang tak kenal Sheila Madjid, Amy Search, atau bahkan Siti Nurhaliza? Pernahkah kita melarang mereka tampil di Indonesia? Pernahkah kita larang lagu-lagu mereka diperdengarkan di radio-radio Indonesia? Untuk apa?! Karya seni hanya bisa diapresiasi jika memang layak kita apresiasi. Musik memiliki penggemar dan mereka memiliki selera sendiri. Jadi, jika kemudian Malaysia ingin membatasi musik Indonesia diperdengarkan di Malaysia, itu sama saja menunjukkan kedunguan sekaligus ketakutan yang luar biasa dari suatu bangsa yang mengaku "Truly Asia". Sungguh patutlah kita kasihani...
No comments:
Post a Comment