Thursday, November 02, 2006

Lebih mudah bertemu Allah ketimbang Presiden?

Jadi, Allah bisa disetarakan dengan Presiden. Atau dengan kata lain, Presiden kita adalah Allah… Adakah logika yang ganjil di sini? Jelas logikaku salah di sini, tapi logika sederhana itu kusimpulkan dari pernyataan seorang pemimpin organisasi agama untuk tingkat nasional. Pernyataan ini ada di sini, tepatnya di detik.com tanggal 3 November 2006 dengan headline yang berjudul: "Din: Lebih Mudah Bertemu Allah Ketimbang Presiden"

Menurutku, paling tidak ada 2 (dua) hal yang lumayan ganjil dari pernyataan seorang Ketua Umum salah satu organisasi agama terbesar di Indonesia ini yang tersebut di atas:

1. Mungkinkah membandingkan apel dengan semangka? Bukankah kita seharusnya membandingkan apel dengan apel? Dalam pernyataan di atas, jelas sekali bahwa dia membandingkan apel dengan langit.

2. Jika tidak ingin membandingkan, bisa dianggap bahwa hal tersebut untuk menunjukkan penyetaraan. Maka, apakah mungkin menyetarakan Presiden dengan Allah? Siapa yang harus menyesuaikan? Apakah Presiden naik derajat setara dengan Allah, atau Allah yang turun derajat setara dengan presiden? Asumsi, kita sudah sepakat kalau Allah adalah Maha Derajat-Nya. Kecuali anda berpendapat lain, seperti halnya Din tadi, Allah bisa dibandingkan dengan Presiden maka hal ini bolehlah dianggap tidak sahih.

Yang mungkin jadi miris adalah sebenarnya pernyataan tokoh tersebut mungkin semata-mata untuk menunjukkan betapa religius-nya beliau (apalagi beliau mengatasnamakan organisasi keagamaan). Padahal, menurutku, esensi persoalannya adalah kesibukan presiden yang sulit (atau tidak punya) meluangkan waktu untuk kunjungan/pertemuan. Bukan bermaksud membela sang presiden, tapi apakah memang seharusnya sangat mudah bertemu seorang presiden? Semudah kita bertemu ketua RT misalnya... Kalau begitu pilih saja ketua RT jadi presiden nanti.

No comments: