Embun hanyalah setetes pagi yang mencoba menyusun kata. Namun kata selalu mencari makna. Gerombolan pikiran yang berduyun mencari ruang. Tanpa aturan, tanpa batasan. Ada yang memicu, ada yang menginspirasi. Cetak peristiwa masa lalu, baru tadi atau cita-cita ke depan belum pasti. Dan... embun pun menetes jatuh lenyap terserap bumi tatkala fajar kian hangat. Bila kenan kan, nantilah hingga esok hari sebelum jadi pagi. Semoga masih kan ada susunan kata baru...
Monday, January 10, 2005
Kenapa...
Putih... selimut putih menutupi gelap suram pepohon kering dingin membeku
Tiada senyum dibalik wajah itu bagaimana mempertahankan ceria dalam kerasnya cuaca...
Lalu membayangkan asa kenapa aku ada di sini hari ini...??
No comments:
Post a Comment