Langkah menghadap jalan terbuka
Kian lebar, kian panjang
Mata bagai dibutakan, tapi masih melihat
Bagaimana hingga bisa sampai di sini?
Suara kan terpapar, mengisi ruang luas
Kian tinggi, kian lapang
Nada bagai ditelan, tapi masih menyanyi
Bagaimana hingga jadi seperti ini?
Tak tahu harus melangkah ke mana
Tak bisa harus menjerit ke siapa
Kesalahan terjadi
Tak bisa menghindar
Pun memudar, pun musnahlah
Tak bisa mengingat bagaimana
Tak bisa mengingat kenapa
Tak tahu mengapa berdiri di sini
Tak tahu mengapa berucap di sini
Bilakah hanya bisa terbujur begini?
Lagu hati seperti seruling bambu
Di tengah savana kering
Tanpa ternak, tanpa gembala
Ada tapi tiada...
No comments:
Post a Comment