Sunday, May 15, 2005

mengerti embun

Siapakah yang berkenan mengerti embun?
Mengapa ia datang sebelum pagi menjadi terang dan cepat pergi?
Siapakah yang mau mengerti bagaimana ia hadir di sini?
Musim lalu, ia hanya datang sekejap sekelebat pergi
Membiarkan angin dingin dekap erat jiwa dan hati
Terbunuh sepi dan hiruk pikuk abadi
Manusia tanpa senyum, hanya keceriaan semu, mati
Dan di luar sana kamu merasa tak dimengerti?
Siapakah yang berkenan mengerti di sini?

Sekian kali purnama berlalu, dan dingin jadi kawan sejati
Perubahan itu ada, embun pun datang dan pergi
Meski pun kecil dan titiknya hampir tak banyak berubah, pasti
Kecuali ketika angin meniupnya dan jatuh ke tanah diresap sekali
Mengelana pencarian, di setiap panggilan sang jiwa berusaha menjadi
Seperti mentari, tetap setia terbit dan terbenam mengikuti hukum alam
Menjadi pribadi yang berbeda setiap hari
Adakah siapa yang melihat embun kian utuh menjadi pribadi?

No comments: